Basarnas Gelar Sosialisasi Pemberdayaan Masyarakat Bidang Penelitian dan Pertolongan di Desa Way Muli Timur
Lampung Selatan — Basarnas melalui Direktorat Pengembangan Potensi pada Selasa pagi, 24 Oktober 2023 menyelenggarakan acara pembukaan kegiatan pemberdayaan masyarakat bidang penelitian dan pendampingan masyarakat Desa Way Muli Timur.
Kegiatan ini dibuka oleh Direktur Pengembangan Potensi Basarnas Drs. Mohammad Hernanto, M.M. Turut hadir dalam pembukaan acara tersebut Anggota Panitia V DPRD Lampung Deni Ribowo, Kalaksa BPBD Provinsi Lampung Rudi Sjawal, Ketua IDI (Ikatan Dokter Indonesia) Lampung Selatan, Ketua FRRL (Forum Cinta), Relawan dan Rescue Lampung. ) Aris Gibrant, Direktur Desa Way Muli Timur Jarsiman dan tamu lainnya.
Dalam sambutannya, Direktur Pengembangan Potensi Basarnas, Drs. Hernanto, M.M. mengatakan Desa Way Muli Timur merupakan salah satu wilayah yang paling parah terkena dampak tsunami Desember 2018 lalu.
“maka perlu dilakukan persiapan, pencegahan dan mitigasi risiko terhadap ratusan bahkan ribuan korban”. Katanya.
Salah satu upayanya adalah dengan melakukan pemberdayaan masyarakat dalam bidang penelitian dan pertolongan. Harapannya, masyarakat dibekali dengan pengetahuan yang diperlukan jika terjadi keadaan darurat atau bencana alam.
Setidaknya mereka bisa menyelamatkan diri , keluarga atau orang disekitarnya, selain menunggu bantuan dari tim Basarnas dan tim SAR lainnya.
Kegiatan ini berlangsung pada tanggal 23 Oktober hingga 25 Oktober 2023. Hal ini dilakukan melalui lokakarya simulasi dan teknik evakuasi untuk menciptakan jaringan tangguh yang siap beraksi dalam menghadapi berbagai situasi darurat.
Peserta dalam kegiatan ini berjumlah 100 orang yang merupakan warga Desa Way Muli Timur serta aparat pemerintah dan desa yang terlibat ketika terjadi keadaan darurat akibat bencana alam.
Pada kesempatan lain, Kepala Desa Way Timur Muli Jarsiman secara khusus mengucapkan terima kasih kepada Basarnas dan pihak lain yang terlibat dalam penyelenggaraan acara tersebut. “Masyarakat merespon sangat positif terhadap kegiatan ini karena masyarakat kita sangat membutuhkan respon terkait bencana. masyarakat kami masih belum mengetahui seperti apa penyelamatan jika terjadi bencana alam selama ini.”(Rilis)