Desa Haduyang Ajak Semua Pihak Gotong Royong Tuntaskan Stunting

Pemerintah kecamatan Natar, tim Puskesmas Branti Raya, Pemerintah Desa, Bhabinkamtibmas Polsek Natar, Kader Posyandu dan Masyarakat menggelar acara rembuk Stunting di Desa Haduyang.IST

Lamselpost.co — Pemerintah Desa Haduyang, Kecamatan Natar, kabupaten Lampung Selatan (Lamsel) komitmen kasus stunting di desa tersebut tidak ada lagi pada tahun 2024 mendatang, hal ini terungkap dalam acara Rembuk Stunting bersama, tim kecamatan setempat, perwakilan kementerian Desa (Pendamping Desa) Lampung Selatan, Puskesmas Branti Raya, kader posyandu dan masyarakatnya Desa Kamis (25/8/2022).

Kepala Desa Haduyang, Hasani mengajak seluruh warga terutama kader posyandu, puskesmas dan semua instansi terkait untuk secara bersama mewujudkan desa 0 kasus stunting.

” Tanpa gotong royong, kordinasi yang baik saya rasa semua pekerjaan akan sulit berhasil termasuk penuntasan kasus stunting dimana pun termasuk di Natar. maka dari itu saya sampaikan kita harus bersatu menuntaskan program kabupaten 0 kasus stunting di 2024 mendatang dan saya yakin semua itu bisa kita capai dengan semangat bahu membahu, ” Kata Kades Haduyang ini.

Menurut Kades tiga periode ini, persoalan kesehatan di desa mesti dikerjakan bersama, posyandu harus aktif, tim puskesmas harus selalu kordinasi demi masa depan generasi penerus bangsa tumbuh sehat dan kuat.

Kordinator Kemendes kecamatan Natar Nurmala Sari dalam rapat rembuk stunting mengatakan, pelaksanaan rembuk stunting harus dilaksanakan sebelum akhir bulan September, karena di penghujung bulan 9 masuk RKP,

“Semua desa wajib menganggarkan dana desa dalam RAPBdes meski desa bukan menjadi lokus stunting, ” Katanya.

Dia menambahkan Desa harus memiliki data remaja dan calon pengantin. Stunting bukan tanggung jawab dana desa saja tetapi ada dinas terkait juga, jadi harus bergotong royong, baik dinas kesehatan, dinas pertanian perikanan dan lain lain demi mewujudkan 0 kasus stunting.

Kepala UPT Puskesmas Branti Evi Marlina mengajak pemerintah Desa, masyarakat bekerjasama, karena stunting bukan hanya tugas satu instansi jika ingin mewujudkan 0 kasus stunting.

” Harus bergotong royong, karena dampak stunting ini luar biasa. Kalau Puskesmas selama ini sudah bekerja mulai posyandu, pemeriksaan ibu hamil, posyandu remaja, tetapi hal ini tidak akan berhasil tanpa ada kerjasama yang baik dari semua pihak termasuk desa, “katanya.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *