Pemerintah desa Krawangsari, kecamatan Natar, membagikan bibit padi dan jagung untuk ketahanan pangan desa.IST
Lamselpost.co, Natar — Pemerintah Desan Krawangsari, kecamatan Natar, Lampung Selatan, membagikan bibit padi, jagung dan ratusan kilo gram pupuk kepada kelompok tani di desa setempat untuk program ketahanan pangan desa, Selasa, 1 November 2022.
Kepala desa Krawangsari, Nikmatus Solekah mengatakan, anggaran ketahanan pangan dari pemerintah pusat di peruntukan pembelian bibit jagung sebanyak 250 kg dan bibit padi 2500 kg dengan anggaran dana desa sebesar Rp50 Juta.
Selain pembagian bibit kepada kelompok tani pemerintah juga membagikan pupuk
Pupuk sebanyak 425 Sak jenis Ponska dan Urea 426 Sak dengan anggaran dana desa sebesar Rp108 juta.
” Program ini wajib dijalankan setiap desa dan dana 20% ketahanan pangan memang sudah di prioritaskan untuk itu dari pusat, karena desa kami mayoritas petani kami sepakat anggaran difungsikan untuk kemajuan pertanian di desa kami, ” Katanya.
Untuk Pupuk anggaranya sudah siap tetapi sejauh ini ketersediaan pupuk tersebut masih langka. ” Jadi kita tunggu dulu semoga pupuknya tidak lama lagi ada, sekarang memang lagi langka, ” Katanya.
Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Desa Krawangsari Agus Sutikno, langkah Pemerintah memprogramkan ketahanan pangan untuk desa melalui dana desa sangat pas, karena dengan adanya program ini kelompok tani akan terbantu terlebih saat musim tanam tiba.
“desa Karawang sari mayoritas petani untuk itu memfokuskan di bidang pertanian seperti pemberian pupuk dan bibit, ” Katanya.
Bagaimana program ini sesuai harapan pemerintah pusat, program berkelanjutan, bisa berkesinambungan dapat membatu petani yang lain, ” Jadi sistemnya bergulir, petani yang lain bisa membantu rekannya yang belum mendapatkan bibit, ” Katanya.
Perwakilan kementerian desa wilayah Natar, Idaria mengatakan setiap desa wajib ada anggaran ketahanan pangan, kelompok tani harus memiliki SK atau diakui oleh desa. “Secara teknis program ini berkelanjutan hasil yang didapat akan terus berkelanjutan dari satu kelompok ke kelompok atau dari warga ke warga, ” Katanya.
Sistemnya hasil panen ada persentase yang diberikan untuk desa kemudian desa kembali memberikan kepada kelompok lain yang membutuhkan.Rilis