Pasar Kuliner dan Jajanan Murah Desa Sukadamai Dongkrak Ekonomi Masyarakat

Pemerintah Bersama Pemuda desa Sukadamai kecamatan Natar Membuka Pasar Kuliner dan Jajanan Murah untuk menghidupkan ekonomi masyarakat. 

Lamselpost.co, Natar — pemerintah Desa Sukadamai bersama Pemuda Desa setempat membuka Pasar Kuliner dan Jajaran Murah (Paku Jamur) untuk menghidupkan roda ekonomi masyarakat pedesaan. Paku Jamur merupakan ajang pameran Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Desa setempat.

Kepala Desa Sukadamai, Eko Setyabudi mengatakan setiap hari sabtu di acara Paku Jamur menampilkan berbagai produk-produk hasil karya anak muda dan masyarakat desanya. Selain UMKM, berbagai hiburan disajikan untuk masuk yang datang berkunjung.

” Ada musik, mainan untuk anak-anak dan masih banyak lainya. Dengan adanya paku jamur ini semua hasil karya anak dipamerkan dengan harga yang sangat murah, ” ujar Eko di temui di balai desanya, kamis (8/12/2022).

Tujuan dari acara untuk menghidupkan roda ekonomi desa, selain itu untuk mengajak pemuda desa bangkit dengan berkarya. ” Hasil produk mereka di jajakan di sini, satu pelaku usia bisa saling bertukar pikiran untuk sama-sama maju dan bangkit, ” ungkap Eko.

Harapan besar Pemerintah Desa dengan adanya kegiatan paku jamu ini ekonomi masyarakat terus membaik dan dalam rangka membantu mempromosikan hasil dari karya anak muda Sukadamai. ” jadi kan ada wadah untuk mereka saling mempromosikan karyanya, saling bertukar pengetahuan dan saling memajukan desa kita ini, ” kata Eko.

Sementara Camat Natar Supi’ah, S,Ag, mendukung penuh langkah yang dilakukan pemerintah bersama pemuda desa Sukadamai, menurut dia hal yang dilakukan desa tersebut sangat baik ditiru desa lain.” Perekonomian masyarakat bisa tumbuh, hasil karya anak muda desa dipromosikan disini, saling bertukar informasi dan pengetahuan, ada pendapatan untuk desa, yang seperti ini yang harus kidukung penuh, ” ungkap camat.

Lina masyarakat desa setempat merasa senang dengan adanya kegiatan yang diselenggarakan pemerintah desa bersama pemuda desa Sukadamai tersebut. masyarakat bisa membeli hasil karya desa dengan harga yang sangat murah, sementara pemuda yang memiliki karya dapat menjual produknya dengan mudah.

” Bayangkan berapa puluh juga uang yang berputar setiap acara ini dilaksanakan, pemuda yang selama ini berkarya menjajakan hasil karyanya sendri sekarang ada wadah secara bersama-sama berjualan, bertukar ilmu dan ajang silaturahmi, ” Kata

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *