Susun RKPDes Wai Sari Diharapkan Jadi Desa Mandri

Desa Waisari melaksanakan rapat Rencana Kerja Pembangunan Desa Tahun 2023.IST

Natar — Pemerintah Desa Wai Sari, Kecamatan Natar, Lampung Selatan (Lamsel) melaksanakan Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDes) di Balai Desa setempat Senin, 19 September 2022. Kegiatan tersebut bertujuan untuk merancang apa saja yang akan dilakukan di tahun mendatang.

Sekretaris Camat Natar Pramudya Wardana menjelaskan musyawarah ini merupakan persiapan penyusunan rencana kegiatan desa. Ada berapa isu pokok strategis sesuai dengan program nasional Indonesia seperti bebas stunting 2024, kegiatan percepatan penurunan stunting harus ada dan dianggarkaan.

Selain itu desa harus bijak dalam hal pengembangan potensi desa yang bisa menghasilan PAD sendiri, pengembangan UMKM, wisata desa dengan tujuan penguatan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes), Karena tidak selamanya dana desa dikeluarkan oleh pemerintah, untuk itu diharapkan pemerintah punya inovasi dan gagasan serta ide bagai mana suatu desa maju mandiri.

” Selai hal yang sudah dijelaskan tadi ada juga Pengentasan kemiskinan ekstrem, artinya dalam satu kepala keluarga hanya memiliki penghasilan Rp25 ribu setiap harinya, ” Kata dia.

Selanjutnya desa harus mempersiapkan
Ketahanan pangan yang unggul, karena kondisi perekonomian dunia belum stabil, tujuannya supaya desa memiliki ketahan pagan seandainya ada inflasi desa sudah siapa menghadapinya. “karena kita tidak tahu kedepannya dan tidak ada yang bisa memprediksi apa yang akan terjadi, maka dari itu kita perlu antisipasi dengan memperkuat ketahan pangan desa, ” Katanya.

Kepala desa Wai Sari, Antoni mengatakan musyawarah hari ini bertujuan untuk rancangan anggaran 2023, karena di tahun ini 2022 sudah hampir habis.

Kades menyampaikan di tahun ini pembangunan infrastruktur memang tidak sebanyak tahun sebelumnya, karena dana desa di seluruh Indonesia digunakan bantuan langsung tunai dari sana desa sebesar 40%, kemudian ketahanan pangan 20% dan ada banyak kegiatan yang memang susah memili tupoksi yang telah ditetapkan.

” Masih ada pembanguan di ketahanan pangan. Kalau ada bahasa di desa tidak ada pembanguan itu karena berapa hal seperti dana desa 40% untuk bantu langsung tunai kepada warga desa, ” Jelas Antoni.

Menurut Anton, dana bantuan 40% untuk diberikan kepada masyarakat sebetulnya masih kurang, karena masih ada banyak warga yang memang membutuhkan tetapi disisi lain dana desa yang diterima desanya tidak cukup lantaran ada banyak keperluan, seperti dana ketahanan pangan, insentif BPB dan lainnya diambil dari dana desa.

“Sebetulnya dana itu di lema, karena yang ingin mendapatkan bantua sangat banyak sementara anggaran dana desa terbatas. Pembanguan pun sangat kami perlukan di desa ini, ” Terang Antoni.

Hadir dalam acara Camat Natar di wakili Sekcam, Pramudya Wardana, Tenaga Ahli Kabupaten Lamsel, Essy, Antoni (Kades Waisari), Babinsa Wai Sari Serma Imron, Ketua BPD, Pendamping Desa, Aparatur Desa, Kader PKK, Toko Msyarakat, Toko Agama. Rilis.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *